Rabu, 25 Juli 2018

PASANG PENANGKAL PETIR

Pasang penangkal petir material yang dibutuhkan yaitu :
  1. Ujung Batang Penangkal Petir (  Head protector / Air Terminal )
  2. Tiang penyangga penangkal petir
  3. Kabel Konduktor / Penghantar
  4. Grounding System / Pembumian

1. Ujung Batang Penangkal Petir ( Head protector / Air Terminal ) :
Ujung Batang Penangkal Petir berupa batang logam tembaga, steinless, kuningan atau besi yang ujungnya runcing. Di buat runcing karena muatan listrik mempunyai sifat mudah dan berkumpul dan lepas pada ujung logam yang runcing. Dengan demikian dapat memproses tarik menarik dengan muatan listrik yang ada di awan batang runcing/tombak ini dipasang pada bagian level tertinggi suatu bangunan.

Ada berbagai jenis penangkal petir :

Penangkal Petir Faraday atau Franklin atau biasa di istilahkan Penangkal Petir Pasif atau istilah umumnya penangkal petir konvensional, Penangkal Petir Elektrostatis atau Membran Sistem atau biasa disebut Penangkal Petir Aktif atau istilah umumnya penangkal petir modern / penangkal petir radius.

  • Penangkal Petir Konvensional / Pasif ( Faraday / Franklin )


Jenis penangkal petir ini menunggu sambaran petir yang mengenainya kemudian menyalurkan seluruh energinya ke tanah, bentuk perlindungannya / radius seperti kerucut dengan sudut radius 45 derajat. Penempatan haruslah sangat tepat dengan melihat beberapa faktor kemungkinan sambaran petir dari dasar kemungkinan ini maka letak pemasangan penangkal petir bisa dengan berbagai bentuk runcing menjulang tinggi seperti stik pancing.

Runcing tapi pendek dengan kabel penghantar di pasang mendatar mengikuti sisi luar bangunan untuk bangunan berstruktur besi / baja bisa pula hanya memasang ujung runcing di sisi atas tanpa jarak standart ( berjauhan ) dan tanpa kabel penghantar, sedangkan penghantarnya memanfaatkan struktur besi saja dan di sisi kaki H-Beam di pasang grounding system.

  • Penangkal Petir  Elektrostatis ( Aktif  / Radius )


Untuk PENANGKAL PETIR elektrostatis jenis ini akan memiliki radius perlindungan yang lebih besar dan berbentuk seperti Payung, kemampuan radius ini di hasilkan dari penyerapan energi yang disebabkan oleh awan hujan oleh unit ini. Kedua jenis PENANGKAL PETIR tersebut bisa di pasang dan diaplikasikan dimana saja, tergantung dari kebutuhan dari sebuah bangunan dan tergantung keefektifannya.

Untuk bangunan dengan area yang tidak begitu luas/sempit (rumah tinggal) pemasangan PENANGKAL PETIR KONVENSIONAL sistem Faraday atau franklin cone (jalur tunggal) sudah memadai tetapi untuk bangunan yang mempunyai area yang cukup luas misalnya seperti gedung pada kawasan industri, daerah perkebunan, padang Golf. pemasangan jenis elektrostatik  system sangatlah ideal dan cocok untuk bangunan seperti ini.

Jadi EXTERNAL Protection merupakan perangkat instalasi yang terpasang diatas bangunan berguna untuk melindungi sambaran petir, jiwa dan meminimalisir kerusakan eletronik yang kiranya langsung mengenai bangunan.

Prinsip kerja PENANGKAL PETIR Elektrostatis mengadopsi sebagian system PENANGKAL PETIR Radioaktif, yakni menambah muatan pada ujung finial / splitzer agar petir selalu memilih ujung ini untuk disambar.
Perbedaan dari sistem Radioaktif dan Elektrostatik ada pada energi yang dipakai. Untuk PENANGKAL PETIR Radioaktif muatan listrik dihasilkan dari proses hamburan zat beradiasi sedangkan pada PENANGKAL PETIR elektrostatik energi listrik dihasilkan dari Listrik Awan yang menginduksi permukaan bumi.

Bila sebuah bangunan sudah terpasang Penangkal Petir Eksternal maka kerusakan Fisik bangunan sudah tertanggulangi hampir keseluruhan, masih ada sedikit celah akan bahaya petir yang lain yakni kerusakan akibat Sambaran petir tidak langsung atau secara umum disebut Induksi Petir. Sebagai gambaran Bila kita berdiri di pinggir jalan saat ada Bus berkecepatan tinggi melintas maka tubuh kita akan merasakan hempasan angin yang kuat, hal ini dipengaruhi oleh faktor besarnya energi yang dipakai untuk memindahkan benda sebesar dan seberat Bus.

2. Tiang penyangga penangkal petir :
Tiang penyangga penangkal petir merupakan batang penegak yang berfungsi sebagai media menepatkan dan menaikkan posisi ujung batang penangkal petir ( Head protector / Air terminal ) agar mendapatkan level tinggi, karena level ketinggian ujung batang penangkal petir ( Head protector / Air terminal )  sangat peting atau berarti untuk mendapatkan radius proteksi yang besar / optimal. Semakin tinggi posisi maka secara otomatis kemampuan proteksi terhadap sambaran petir semakin besar, meskipun dari ujung batang ( Head protector / Air terminal ) elektrostatis system yang dipasang juga mempunyai spesifikasi radius proteksi perlindungan yang optimum.

Tiang penyangga diatas bangunan / gedung
Tiang monopole / tiang tunggal
Tiang penyangga diatas tower triangle atau four angle
Tiang penyangga diatas sile, cerobong, DLL.

3. Kabel Konduktor / Penghantar :
Kabel konduktor / penghantar PENANGKAL PETIR adalah  jalur logam elektris yang menghubungkan antara Ujung Finial Penerima sambaran kedalam Tanah, dengan tujuan menyalurkan muatan listrik yang disebabkan sebuah sambaran. Maka secara fungsi, kabel penyalur ini harus mampu menahan dan menerima beban tegangan kejut dan arus yang melaluinya, atau juga bisa di difinisikan bahwa Kabel penangkal petir adalah untaian kawat logam dengan luasan tertentu dan di desain sesuai dengan kebutuhan sebagai penyalur arus yang sangat besar.

Berbagai macam kabel penghantar penangkal petir yang kami tawarkan :

  • KABEL NYY ( Double Isolator ) PENANGKAL PETIR

Kabel NYY termasuk jenis kebel penghantar penurunan dari sistem instalasi penangkal petir. Karakteristik kabel NYY ialah memiliki dua buah isolator. Isolator pada kabel berfungsi melindungi dari induksi dan loncatan arus antara inti kabel dengan material lain dengan sifat konduktor (penghantar). Dengan adanya dua buah isolator maka induksi dan loncatan dapat diredam dengan sangat kecil hingga nyaris tidak terjadi. Untuk ukuran yang sering dipergunakan dalam suatu sistem pemasangan instalasi penangkal petir yaitu ukuran luas penampang minimum 50 mm. Umumnya ukuran kabel NYY yang sering digunakan dalam instalasi penangkal petir adalah ukuran penampang 50 mm dan 70 mm..

  • KABEL NYA ( Single Isolator ) PENANGKAL PETIR

Kabel NYA juga termasuk jenis kebel penghantar penurunan dari sistem instalasi penangkal petir. Karakteristik kabel NYA ialah memiliki satu buah isolator ( Hal ini bisa dilihat dari isolatornya ). Isolator pada kabel berfungsi melindungi dari induksi dan loncatan arus antara inti kabel dengan material lain dengan sifat konduktor (penghantar). Dengan adanya dua buah isolator maka induksi dan loncatan dapat diredam dengan sangat kecil hingga nyaris tidak terjadi. Untuk ukuran yang sering dipergunakan dalam suatu sistem pemasangan instalasi penangkal petir yaitu ukuran luas penampang minimum 50 mm.





  • KABEL COAXIAL / HVSC PENANGKAL PETIR

Dan bila jalur instalasi tidak bisa dihindarkan dari instalasi lain ( listrik , data , kontrol dll) atau kata lain harus berdekatan dan berjajar bersebelahan maka kabel jenis HVSC ( High Voltage Single Core) yang harus digunakan karena hanya kabel inilah  yang mampu menahan tegangan yang besar kemungkinan  akan menembus isolasi / induksi arus petir istilah mudahnya anti side flashing. misal kabel penghantar di pasang bersamaan di kabel trey power. Karakter kabel coaxial sama seperti kabel NYFGBY, yang dimana terdapat suatu rangkaian isolator yang terdiri dari banyak material yang menjadi satu kesatuan. Isolator pada kabel berfungsi melindungi dari induksi dan loncatan arus antara inti kabel dengan material lain dengan sifat konduktor (penghantar). Untuk ukuran kabel coaxial pada umumnya 2 x 35 mm. Kabel ini termasuk jenis kabel penghantar penurunan dengan spesifikasi yang tinggi, serta kualitasnya terbaik diantara jenis kabel penghantar penurunan lainnya.


  • KABEL BC PENANGKAL PETIR
Kabel BC termasuk jenis kebel penghantar penurunan dari sistem instalasi penangkal petir. Karakteristik kabel BC ialah tidak memiliki isolator (telanjang). Jadi jenis kabel ini hanya terdiridari inti kabel saja yang disebut bare core. Kabel BC sering digunakan pada penghantar penurunan

 instalasi penangkal petir jenis runcing / konvensional. Hal ini dikarenakan menggunakan kabel BC dengan penampang 50 mm lebih ekonomis dan juga telah memenuhi standarisasi minimum dari penghantar penurunan instalasi penangkal petir. Hanya saja seperti diketahui bahwa kabel BC tidak memiliki isolator pelindung, sehingga dikhawatirkan terjadi induksi dan loncatan arus pada material konduktor.

3. Grounding System / Pembumian

Grounding system atau pembumian adalah benda logam yang di tanam dalam tanah berfungsi sebagai pelepasan muatan listrik, tanah atau bumi adalah sebuah masa yang bersifat netral dan memiliki volume yang luar biasa besar sehingga mampu untuk menyerap dan menetralkan muatan listrik sebesar apapun. Tingkat kehandalan sebuah grounding ada di nilai konduktifitas logam terhadap tanah yang ditancapinya, semakin konduktif tanah terhadap benda logam maka semakin baik. kelayakan Grounding / Pembumian harus bisa mendapatkan nilai Tahanan sebaran Maksimal 5 Ohm (bila bibawah 5 Ohm lebih baik) dengan menggunakan Ohm Meter khusus (Eart Tester Meter).

Layanan Grounding System memiliki 2 metode meliputi :
1. metode manual
– klem cincin rod
– kabel bc
– box control
– busbar
– copper rod / ground rod
– max tahanan grounding 3 ohm
2. metode bahan peledak
– cadweld
– kabel bc
– box control
– busbar
– copper rod / ground rod
– max tahanan grounding 3 ohm

Grounding System terdiri dari 2 macam ialah :

Single Rod Grounding
Ground yang hanya terdiri dari satu buah titik penancapan rod arus pelepas di dalam tanah dengan kedalaman tertentu ( misal 6 meter ). Untuk daerah yang memiliki karakteristik tanah yang konduktif tentu mudah untuk didapatkan tahanan sebaran tanah dibawah 5 ohm hanya dengan satu buah rod.
Paralel Rod Grounding
Grounding system paralel menjadi tindakan alternatif bila sistem single masih mendapatkan hasil yang kurang baik ( diatas 5 Ohm ) maka perlu ditambahkan rod arus pelepas dengan minimal jarak 2 meter dari ground sebelumnya dan disambung ke ground baru disebelahnya. Hal ini dilakukan berulang sampai menghasilkan nilai tahanan tanah yang diinginkan ( dibawah 5 Ohm ).

Komponen Grounding System 
Semen Bentoit 

Bentoit dalam ilmu mineralogi tergolong dalam kelompok besar tanah lempung . Namun bentoit digunakan untuk mengidentifikasi mineral yang bersifat plastis dan yang pertama kali digunakan pada tahun 1890 dan ditemukan di Fort Beton , Wyoming , Amerika Serikat . Bentoit sendiri terbentuk dari transformasi hidrotermal vulkanik yang mayoritas komponennya tergolong ke dalam kelas mineral smektit (struktur lembaran). Bentoit dengan kandungan natrium sebagai kation utama yang dapat ditukar ( dikenal dengan istilah exchangeable cation ) yang mampu mengalami perkembangan volume hingga beberapa kali bila kontak dengan air (dikenal dengan istilah sweling ), membentuk koloid bernilai viskositas tinggi dan mampu mengikat air dengan tinggi Bentoit sendiri bersifat mengikat batang tembaga yang ditancapkan ke tanah untuk menahan agar kadar air dapat ditampung dengan baik, sedangkan kadar air dapat berpengaruh dalam sistem Grounding System.

Copper rod :

Merupakan material grounding system / sebuah batang tembaga sebagai hantaran petir kedalam tanah, tersedia rod dengan tembaga asli dan rod lapisan tembaga.Pengertian lengkapnya copper rod yaitu batang tembaga murni ( CU ) dan paling bagus dalam sistem grounding dikarenakan Cooper Rod dibuat dari tembaga murni sehingga dapat menyebarkan/menyalurkan arus  dengan sempurna, hal ini disebabkan tembaga sendiri mempunyai unsur logam yang paling baik dalam penghantar arus.Copper Rod sendiri mempunyai beberapa ukuran, dalam memakai ukuran Copper Rod dapat disesuaikan dengan budget yang ada, semakin besar batang tembaga Copper Rod semakin baik juga dalam menyalurkan arus dan semakin besar pula biaya yang kita keluarkan.

Ukuran yang tersedia :

Copper Rod ( tembaga ) 5/8" x 4 m

Copper Rod ( tembaga ) 1/2" x 4 m

Copper Rod ( tembaga ) 3/4" x 4 m

Copper Rod ( tembaga )    1" x 4 m

Kharcoal :


Adalah semen konduktif berbahan dalasr karbon yang akan mengeras bila dicampur dengan air sehingga akan memiliki sifat yang permanen dan tidak mudah tergerus air saat hujan . Kharcoal memiliki sifat non korosif sekaligus melindungi Ground Rod atau Copper Rod yang ditanam dari keausan . 

Kapan menggunakan Kharcoal ?
Penggunaan Kharcoal diperlukan ketika kita dihadapkan pada kondisi nilai tahanan tanah yang cukup besar meliputi daerah berpasir , berbatuan , atau tanah dengan kepadatan yang rendah sehingga tidak memadai membuat sistem pentanahan sesuai syarat standar pemakaian pada ground rod atau copper rod akan menurunkan lebih dari setengah nilai tahanan yang di dapat.


Ground Rod :

Batang logam besi yang di lapisi tembaga dan fungsinya sama dengan Copper Rod yaitu sebagai pelepas arus dari sambaran petir itu sendiri, karena Ground Rod sendiri logam besi yang dilapisi dengan tembaga akan lebih rentan untuk terjadinya korosi akan tetapi Ground Rod cukup tahan lama juga untuk digunakan untuk daerah yang mineral garamnya rendah seperti di daerah pegunungan.Untuk pemasangan grounding dengan ground rod sendiri tidak memerlukan biaya yang cukup besar dan bisa mampu untuk mendapatkan tahanan sebaran/resistensi dengan baik . 


Kami siap melayani permintaan penawaran harga, survey dan pertanyaan pelanggan, Penawaran akan kami buatkan setelah kami terima data mengenai struktur bangunan atau areal yang akan di lindungi.Di bantu Oleh Tekhnisi Ahli Kami Yang Berpengalaman dan Prefesional


Hubungi Kami untuk informasi produk penangkal petir dan pemasangan penangkal petir :

ANTARIKSA GLOBALINDO

Alamat : Jl. Berdikari 32 Bangah, Gedangan - Sidoarjo, Jawa Timur 61254
Call Center : 031 8539077
Hanphone : 0822 9900 0979 / 0857 9119 9941
Email : antariksapetir@gmail.com

MELAYANI PEMASANGAN SURABAYA, BALI,  KALIMANTAN, - Penangkal Petir Banjarmasin - Penangkal Petir Kalimantan Selatan - Penangkal Petir Kalimantan Barat - Penangkal Petir Pontianak - Penangkal Petir Kalimantan Timur - Penangkal Petir Samarinda - Penangkal Petir Kalimantan Tengah - Penangkal Petir Palangkaraya - Penangkal Petir Kalimantan Utara - Penangkal Petir Tanjung Selor - Penangkal Petir Banjarmasin Barat - Penangkal Petir  Banjarmasin Selatan - Penangkal Petir Banjarmasin Tengah - Penangkal Petir Banjarmasin Timur - Penangkal Petir Banjarmasin Utara DAN SELURUH INDONESIA

Tag :
- Penangkal Petir Surabaya
- Penangkal Petir Madura
- Penangkal Petir Batu
- Penangkal Petir Jawa Timur
- Penangkal Petir Jombang
- Penangkal Petir Probolinggo
- Penangkal Petir Pasuruan
- Penangkal Petir Mojokerto
- Penangkal Petir Malang
- Penangkal Petir Madiun
- Penangkal Petir Kediri
- Penangkal Petir Blitar
- Penangkal Petir Banyuwangi
- Penangkal Petir Jawa Timur
- Penangkal Petir Tuban
- Penangkal Petir Trenggalek
- Penangkal Petir Sumenep
- Penangkal Petir Situbondo
- Penangkal Petir Sidoarjo
- Penangkal Petir Sampang
- Penangkal Petir Probolinggo
- Penangkal Petir Ponorogo
- Penangkal Petir Pasuruan
- Penangkal Petir Pamekasan
- Penangkal Petir Pacitan
- Penangkal Petir Ngawi
- Penangkal Petir Nganjuk
- Penangkal Petir Mojosari
- Penangkal Petir Kepanjen
- Penangkal Petir Magetan
- Penangkal Petir Madiun
- Penangkal Petir Caruban
- Penangkal Petir Lumajang
- Penangkal Petir Lamongan
- Penangkal Petir Kediri
- Penangkal Petir Jember
- Penangkal Petir Gresik
- Penangkal Petir Bondowoso
- Penangkal Petir Bojonegoro
- Penangkal Petir Blitar
- Penangkal Petir Bangkalan
- Penangkal Petir Solo
- Penangkal Petir Jawa Tengah
- Penangkal Petir Tegal
- Penangkal Petir Surakarta
- Penangkal Petir Semarang
- Penangkal Petir Salatiga
- Penangkal Petir Pekalongan
- Penangkal Petir Magelang
- Penangkal Petir Banjarnegara
- Penangkal Petir Wonosobo
- Penangkal Petir Wonogiri
- Penangkal Petir Temanggung
- Penangkal Petir Tegal
- Penangkal Petir Sukoharjo
- Penangkal Petir Sragen
- Penangkal Petir Semarang
- Penangkal Petir Rembang
- Penangkal Petir Purworejo
- Penangkal Petir Purbalingga
- Penangkal Petir Pemalang
- Penangkal Petir Pekalongan
- Penangkal Petir Kajen
- Penangkal Petir Pati
- Penangkal Petir Jepara 
- Penangkal Petir Magelang
- Penangkal Petir Mungkid
- Penangkal Petir Kudus
- Penangkal Petir Klaten
- Penangkal Petir Kendal
- Penangkal Petir Demak 
- Penangkal Petir Kebumen
- Penangkal Petir Karanganyar
- Penangkal Petir Purwodadi
- Penangkal Petir Cilacap
- Penangkal Petir Brebes
- Penangkal Petir Boyolali
- Penangkal Petir Blora
- Penangkal Petir Batang
- Penangkal Petir Banyumas
- Penangkal Petir Purwokerto
- Penangkal Petir Solo
- Penangkal Petir Jawa Tengah
- Penangkal Petir Tegal
- Penangkal Petir Surakarta
- Penangkal Petir Semarang
- Penangkal Petir Salatiga
- Penangkal Petir Pekalongan
- Penangkal Petir Magelang
- Penangkal Petir Banjarnegara
- Penangkal Petir Wonosobo
- Penangkal Petir Wonogiri
- Penangkal Petir Temanggung
- Penangkal Petir Tegal
- Penangkal Petir Sukoharjo
- Penangkal Petir Sragen
- Penangkal Petir Semarang
- Penangkal Petir Rembang
- Penangkal Petir Purworejo
- Penangkal Petir Purbalingga
- Penangkal Petir Pemalang
- Penangkal Petir Pekalongan
- Penangkal Petir Kajen
- Penangkal Petir Pati
- Penangkal Petir Jepara 
- Penangkal Petir Magelang
- Penangkal Petir Mungkid
- Penangkal Petir Kudus
- Penangkal Petir Klaten
- Penangkal Petir Kendal
- Penangkal Petir Demak 
- Penangkal Petir Kebumen
- Penangkal Petir Karanganyar
- Penangkal Petir Purwodadi
- Penangkal Petir Cilacap
- Penangkal Petir Brebes
- Penangkal Petir Boyolali
- Penangkal Petir Blora
- Penangkal Petir Batang
- Penangkal Petir Banyumas
- Penangkal Petir Purwokerto
- Penangkal Petir Samarinda
- Penangkal Petir Muara Badak
- Penangkal Petir Kutai Kartanegara
- Penangkal Petir Loa Janan
- Penangkal Petir Tenggarong
- Penangkal Petir Kalimantan
- Penangkal Petir Kalimantan Tengah
- Penangkal Petir Palangkaraya
- Penangkal Petir Kalimantan Timur
- Penangkal Petir Samarinda
- Penangkal Petir Kalimantan Selatan
- Penangkal Petir Banjarmasin
- Penangkal Petir Kalimantan Barat
- Penangkal Petir Pontianak
- Penangkal Petir Kalimantan Utara
- Penangkal Petir Tanjung Selor
- Penangkal Petir Barito Selatan
- Penangkal Petir Buntok
- Penangkal Petir Barito Timur
- Penangkal Petir Tamiang Layang
- Penangkal Petir Ampera
- Penangkal Petir Barito Utara
- Penangkal Petir Muara Teweh
- Penangkal Petir Gunung Mas
- Penangkal Petir Kuala Kurun
- Penangkal Petir Kapuas
- Penangkal Petir Kuala Kapuas
- Penangkal Petir Katingan
- Penangkal Petir Kasongan
- Penangkal Petir Kotawaringin Barat
- Penangkal Petir Pangkalan Bun
- Penangkal Petir Kotawaringin Timur
- Penangkal Petir Sampit
- Penangkal Petir Lamandau
- Penangkal Petir Nanga Bulik
- Penangkal Petir Murung Raya
- Penangkal Petir Pulang Pisau
- Penangkal Petir Sukamara
- Penangkal Petir Seruyan
- Penangkal Petir Kuala Pembuang
- Penangkal Petir Bali
- Penangkal Petir Badung
- Penangkal Petir Mangupura
- Penangkal Petir Bangli
- Penangkal Petir Negara
- Penangkal Petir Buleleng
- Penangkal Petir Singaraja
- Penangkal Petir Gianyar
- Penangkal Petir Jembrana
- Penangkal Petir Karangasem
- Penangkal Petir Amlapura
- Penangkal Petir Klungkung
- Penangkal Petir Tabanan
- Penangkal Petir Denpasar
- Penangkal Petir Bali
- Penangkal Petir Nusa Tenggara Barat
- Penangkal Petir Nusa Tenggara Timur
- Penangkal Petir Bima
- Penangkal Petir Woha
- Penangkal Petir Dompu
- Penangkal Petir Lombok Barat
- Penangkal Petir Gerung
- Penangkal Petir Lombok Tengah
- Penangkal Petir Praya
- Penangkal Petir Lombok Timur
- Penangkal Petir Selong
- Penangkal Petir Lombok Utara
- Penangkal Petir Tanjung
- Penangkal Petir Sumbawa
- Penangkal Petir Sumbawa Besar
- Penangkal Petir Sumbawa Barat
- Penangkal Petir Taliwang
- Penangkal Petir Mataram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar